Rabu, 12 Agustus 2009

DOA BERSAMA UNTUK KEBANGITAN BANGSA

Persatuan Umat Lintas Agama se-Jatim akan menggelar doa bersama untuk memperingati kebangkitan Nasional yang ke-101. Dalam acara yang bertajuk Gebyar Budaya dan Doa Bersama ini akan di gelar di ITC mega Grosir Surabaya pada Rabu, (27/5).
Ketua Pelaksana Gebyar Budaya dan Doa Bersama Hana Amalia Vandayani Ananda mengatakan, doa bersama ini untuk kelancaran Pilpres pada 8 Juli mendatang. Setiap warga negara harus menggunakan hak pilihnya dan menerima jika pasangan Capres dan Cawapres yang dipilihnya kalah dalam Pilpres mendatang. "warga negara harus menerima jika pasangan Capres dan Cawapresnya kalah kerena yang menang itu dadalah pilihan banyah orang,” tuturnya.
Dengan digelarnya Gebyar Budaya dan Doa Bersama seluruh pemeluk agama dan kepercayaa menghentikan perselisihan. Serlain itu dapat mengembalikan intregritas karekter bangsa dan budaya dan cinta tanah air. Karekter bangsa ini yang dulu dikenal bangsa lain ramah, berbudi luhur dan berbudaya berubah total . “kini kita menjadi bansa pemarah yang gemar bertengkar dan bertikai,” katanya.
Dengan adanya kebersamaan umat lintas agama seperti sekarang ini diharapkan dapat meningkatkan kaselarasan antar unat beragama. ” Kita melakukan ini (parsatuan umat lintas agama) sudah bertahun-tahun semoga dapat terjalin kemasraan antar umat beragama,” katanya. Dengan bersatunya umat lintas agama dapat menjadikan Indonesia utuh dalam bingkai negara kesatuan Indonesia dan berdasarkan pancasila.
Pengarah panitia KH Noehan Affandi menghimbau masyarakat memilih dengan mengunakan hati nurani masing-masing. Menurutnya Pilpresmerupakan momentum lima tahun sekali dan siapapun yang menang harus mendapatkan dukungan dari masyarakat. Menurutnya masyarakat di Jatim yang terdiri dari suku dan agama dapat menjadikan Jatim provinsi yang dijadikan contoh kota-kota lain bahkan negara lain seperti Singapura beberapa tahun lalu.
Menurunya Negara Singapura pertemuan lintas agama hanya terjadi saat di undang oleh pemerintah. Berbeda dengan Indonesia yang mengadakan pertemuan setiap saat seperti acara yang akan di gelar nanti.
Ia berharap masyarakat lintas agama dapat merapatkan barisan sehingga dapat menghindarkan perpecahan. Pihaknya akan membentengi warga dari gerakan-gerakan sparatis yang dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga tidak ada tindakan kekerasan di Jatim khususnya di kota Surabaya.
Acara akan di Hadiri 7.500 undangan yang terdiri dari penjabat, pengusaha, pemerhati budaya, rohaniwam, budayawan, masyarakat umum, pelajar, umat lintas agama, dan tamu baik dari dalam maupun luar negeri.(oby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar