Kamis, 04 Februari 2010

GUBERNUR: ANSOR HARUS MEMILIKI KETRAMPILAN




Gubernur Jawa Timur Dr Soekarwo menyatakan, bahwa Ansor juga harus memiliki ketrampilan. Ini untuk memenuhi kebutuhan jaman seperti sekarang ini yang segala sesuatunya dilakukan dengan teknologi.

Hal ini disampaikan, Pak Dhe Karwo sapaan akrabnya saat menghadiri Apel Ansor dalam Peringatan Hari Ulang Tahun (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) Ke-84 di Kantor Wilayah NU Jalan Pagesangan Surabaya, Minggu (31/1).
Ansor yang dinilainya memiliki dasar yang kuat dalam menjaga agama Islam dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) masih dalam keadaan yang memprihatinkan. “Banyak daerah miskin yang menjadi basis Ansor,” tegasnya.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi berencana menjadikan Ansor sebagai garda paling depan dalam perbaikan Sumber Daya Manusia (SDM) di Jatim. Peningkatan SDM diharapkan kedepannya Ansor memiliki ketrampilan dan keahlian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Menurutnya, bekal agama yang dimiliki Ansor perlu penambahan ketrampilan. Gabungan dari agama dan ketrampilan akan menjadikan masyarakat lebih berkualitas.
Hal senada juga disampaikan Ketua Ansor Pusat Drs Saifullah Yusuf. Menurutnya, Ansor merupakan organisasi yang siap menbela NKRI. Namun, pihaknya meminta Ansor untuk bersabar dalam dan tabah menjadi anggota Ansor.
Saat memberikan sambutan Saifullah Yusuf banyak memberikan motifasi dan semangat untuk membangkitkan gairah Ansor yang ada di Jatim untuk tetap menjadi pembela negara. ”Ansor sipa berkorban nyawa demi NU dan Negara,” teriak Saifullah penuh semangat. ”Siap,” Sahut seluruh Ansor yang berkumpul dalam Apel disertai mengacungkan lengan ke atas.
Ansor 38 Kabupaten/kota yang ada di Jatim ini setelah Apel jalan bareng dari kantor NU menuju kantor TV9 yang merupakan TVnya NU. Acara ini juga serangkaian dalam lounching TV9 yang akan dilakukan di kantor NU nanti malam pukul 20.00.
Ketua Wilayah NU Jatim K H Moh Hasaan Mutawakkil Alallah mengatakan, Ansor merupakan anak dari Muslimat yang ajaib. Ansor berdiri pada 1934 sedangkan induknya lahir 12 tahun berikutnya pada 1946. ”Ansor lahir sebelum induknya,” katanya.
Dirinya yakin Ansor akan menjadi gerakan pemuda yang penuh semangat dalam membela agama dan negara. Selain itu Ansor merupakan anak yang berbakti pada induknya.
Sehubungan dengan lounching TV9, menurutnya ini merupakan sejarah baru bagi NU. Dengan hadirnya TV yang akan tayang di sebilan kota ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat yang ada di Jatim.
Untuk pertama, sembilan kota yang dapat menerima siaran TV 9, diantaranya Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Tuban, Jombang, Lamongan. Stasiun televisi ini pada umumnya sama dengan televisi swasta yang ada di Indonesia yang menampilkan acara seperti pendidikan dan berita.
TV ini sebelumnya merupakan PASTV (Pasuruan TV) yang akhirnya dirubah menjadi TV9 dan berkantor di Jalan Darmo Surabaya. Dipilihnya televisi karena sesuai dengan kebutuhan NU dan amanat konfrensi Genggong dan Pasuruan.
Namun ada yang membedakan dalam siarannya, seperti menampilkan program pengajian kitab kuning, dan sorokan. “Dalam program siarannya TV ini juga akan menampilkan acara bedah pesantren, atau wira-wiri Kyai,” ujarnya.
Sedangkan di bidang pendidikan dan dakwah, PWNU memiliki kewenangan penuh untuk menentukan programnya. “Untuk program yang lain akan dikelola secara profesional,” ujarnya.
Diharapkan, TV 9 dapat mensemarakkan siaran pertelevisian yang ada di Jatim yang memberikan informasi yang sehat juga mensiarkan agama, budaya. “TV ini akan menampilkan konten lokal Jatim tentunya diimbangi dengan dakwah,” katanya. Dipilihnya nama TV9 karena sesuai dengan jumlah wali yang menyebarkan agama di pulau Jawa. (oby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar