Kamis, 04 Februari 2010

PMA JAJAKI AGROBISNIS DAN MANUFAKTUR DI JATIM





Penanam Modal Asing (PMA) menjajaki potensi di Jawa Timur dalam bidang manufaktur dan agrobisnis. Ketiga negara tetangga tersebut, yakni Taiwan, Singapura, dan Korea selatan.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Badan Penanaman Modal Provinsi Jatim (BPM Prov Jatim), Ir A Sikilli Hamzah MBA MM mengatakan, data ini merupakan daftar PMA yang mau berivestasi di Jatim pada 2010.
Sementara itu, untuk tahun ini belum ada kesepakatan dari investor untuk menanamkan modal di Jatim. ”Sejauh ini masih dalam tahap penjajakan,” tegasnya. Untuk bidang agrobisnis yang menjadi tujuan investasi yakni Wonosalam Jombang. Sedangkan untuk manufaktur kabupaten Sidoarjo menjadi pilihan.
Sedangkan untuk Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) sudah ada yang berencana untuk berinfestasi di Madura. PMDN yang melakukan penjajakan untuk berinvestasi di Madura ini dalam bidang pembuatan pabrik semen di Bangkalan.
Invesor saat ini sedang tahap survei untuk pengembangan invstasinya. Pemerintah Provinsi Jatim berencana membuat terobosan baru di bidang investasi. Terobosan tersebut yakni bagi investor yang membuat kesepakatan berinvestasi di Jatim, saat survei akomodasi akan di tanggung oleh Pemprov.
Selain memberikan fasilitas akomodasi untuk investor yang berinvestasi di Jatim, Pemprov mendirkan Pelayanan Perijinan Terpadu (P2T). Dalam P2T investor dapat membuat kesepakatan di tempat tersebut tanpa harus mengurus perijinan di instansi lain. ”Ini yang membedakan P2T prov Jatim dengan P2T provinsi lain,” ujarnya.
Terobosan ini diharapkan dapat meningkatkan investor di Jatim sebesar 10 presen. Pada 2009 target 10 presen yang ditergetkan belum tercapai. Dari data Desember 2009, ada 88 PMA yang berivstasi di Jatim dan 2008 sebanyak 93 investasi. Sedangkan untuk PMDN pada 2009 ada 31 pada 2010 dan pada 2008 ada 35.
Jatim juga berencana membuka pusat pemasaran Investasi di Singapura, Cina, Kerea Selatan, dan Jepang. Jatim merupakan satu-satunya provinsi yang mendapat kesempatan membuka pusat informasi di Singapura.
Kerjasama ini difasilitasi oleh BPM, Forum Komunikasi Insan Investasi ( FORKII ) Jatim, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jatim, dan pengusaha Singapura, sehingga mendirikan East Java Invesment Market Fair (Pusat pemasaran Investasi Jatim).
Selain Singapura, Jatim juga mendapatkan kesempatan untuk mendirikan pusat pemasaran di negara lain, yakni Taiwan. Untuk Taiwan sudah mencapai kesepakatan untuk mendirikan kantor. Sedangkan Taiwan kesepakatan ini dicapai pada awal Desember 2009.
Untuk Taiwan kerjasama ini dilakukan oleh pengusaha pertokoan Indonesia di Taiwan. ”Selain pertokoan mereka memiliki media Intai (Indonesia Taiwan) yang memudahkan untuk mengembangkan informasi,” katanya.
Membuka Pusat Pemasaran di luar negeri ini dilakukan untuk menjemput investor untuk berinvestasi di Jatim. Dengan memudahkan investor mendapat invormasi tentang Jatim, ini dilakukan untuk mendekatkan Jatim dengan calon Investor di luar negeri. (oby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar