BAZ JATIM SELENGGARAKAN PELATIHAN UNTUK DONATUR
Badan Amil Zakat (BAZ) Jawa Timur menyelengarakan pelatihan kepeda donatur tetap setiap bulan mulai Februari 2009 kemarin. Pada (25/4), BAZ memberikan pelatihan The Sikret Becoming an effectif Parent (Rahasia Menjadi Orangtua yang Efektif). Acara yang akan diselengarakan di Gedung Perepustakaan Kota Jalan Rungkut Asri Tengah Surabaya.
Agenda yang baru berjalan ke-3 kalinya ini, rencanaya akan diselengarakan setiap bulan sebagai ucapan terimakasih untuk semua donatur yang sudah memberikan sedikit penghasilanya kepada kaum dauafa yang ada di jawa Timur. Donatur tetap yang mencapai 30 ribu orang dari berbagai Dinas yang ada di Jawa Timur, setiap bulanya diambil 30 orang untuk diberi pelatihan secara gratis.
Setiap Dinas diambil satu peserta untuk mewakili dinas masing-masing dan dilakukan secara bergantian.”Supaya adil maka akan dilakukan secara bergantian, Dinas yang ada di Jawa Timurkan banyak “ ungkap Divisi Pelatihan Kusumo Suryoharjono SE di kantornya di Gedung Islamic Center Jalan Dukuh Kupang Surabaya Senin (13/4).
Acara yang dilaksanakan pukul 8.00 hingga 16.00 akan diikuti 50 peserta, terdiri dari 30 peserta dari donatur berbagai Dinas Jawa Timur dan 20 peserta dari karyawan BAZ Jatim. Sebagai pembicara Roni Sugihono dari Directur TK Balita Ceria Parenting Scholl dan Kusumo sendiri.
Kusumo mengatakan kegiatan peserta tudak dipungut biaya karena sebagai ucapan terima kasih dan wadah silahturohmi antar donatur. Selain itu kegiatan ini juga menambah ilmu bagi para donatur sebagai bentuk pelayanan BAZ Jawa Timur. “Mudah-Mudahan Donatir dapat meningkatkan zakat dan lebih percaya kepasda BAZ dan bisa membawa keluarga dan temanya untuk berzakat,”
Pada Mei mendatang BAZ Jatim berencana menggankat tema Perenting Revolutions dan ingin mengubah pola pikir orang tua dalam mendidik anak. Menurut Kusumo orang tua dalam mendidik anak biasanyayang diangap baik-baik saja namun sebenarnya belum tentu baik.
“ Orangtua biasa melarang anak kecil yang hendak melakukan sesuatu yang diangap bahaya dengan kata jangan, bila dilakukan secara terus menerus anak akan takut melakukan sesuatu,” terangnya. Menurut Kusumo lebih baik orang tua melarang anak dengan kata-kata lebik baik kamu (anak –anak red.) melakukan ini dari pada melarangnya.(oby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar