Jawa Timur optimis Penanam Modal Asing (PMA) maupun Penanam Modal dalam Negeri (PMDN) pada tahun 2009 naik sampai 10-15 %. Hal ini dikatakan Djoni Irianto Kepala Dinas Badan Penanaman Modal Jawa Timur dikantornya, Kamis (16/4).
PMA di Jawa Timur mencapai 17 proyek dengan nilai 741 juta U$. Berdasarkan surat persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada 2007 ada 85 proyek dengan total investasi 855,2 juta U$ dan pada 2008 mengalani kenaikan 94 proyek dengan nilai investasi 2,5 miliyar U$.
PMDN pada 2007 mencapai Rp 16,7 Triliun dengan 22 proyek. Pada 2008 meningkat menjadi 35 proyek dengan nilai investasi Rp 19,9 Triliun dan sampai akhir Pebruari mencapai 6 proyek dengan total investasi Rp 247,2 Miliyar.
Penanam Modal sebagian besar berinvestasi di Surabaya, gresik, Sidoarjo Pasuruan Mojokerto dan Jombang. Saat ini Lamongan dan Tuban juga menjadi tempat berinvestasi ”Mereka memilih daerah itu karena sudah adanya kawasan industri di daerah itu dan fasilitas yang sudah lengkap,” kata Djoni.
Djoni menambahkan saat ini BPM mencari investor dibidang Geotermal (Panas Bumi) yang dapat membantu kekurangan listrik yang ada di Jawa Timur. Ada 11 titik yang tensial menjadi tempat pengembangan Geottermal yang ada di Jawa Timur.
Saat ini ada tiga tempat yang sudah mendapat pesetujuan Departemen Sumber Daya Alam (SDA) untuk mengembangkan Geotermal. Ketitga tempat itu yaitu, Gunung Arjuna-Welirang dengan kapasitas daya 92 Mega Watt, Desa Ngebel Gunung Wilis Ponorogo dengan kapasitas daya 120 Mega Watt dan Gunung Ijen Bondowoso dengan kapasitas daya 185 Mega Watt.” Untuk prosesnya dapat diselesaikan di Penprop Jatim, tidak perlu ke pemerintah pusat,” terangnya.
Samapai saat ini lima besar PMA yaitu Jepang perinkat pertama dengan 86 proyek dengan nilai investasi 1,6 Miliyar U$. Perinkat kedua Singapura 46 proyek dengan nilai investasi 829,4 Juta U$, Belanda 24 proyek 396,9 Juta U$, Korea Selatan 63 proyek 241 Juta U$ dan terahir Amerika 16 proyek dengan total investasi 217,3 Juta U$.
Djoni menambahkan, Jambatan Suramadu yang akan diresnikan pada Juni mendatang diharapkan diharapkan dapat membuka Industri di Madura. Dibangunya Jembatan Suramadu investor tidak lagi mengalami kesulitan tranportasi. Menurutnya Madura dapat dijadikan tempat berinvestasi di bidang pertanian dan perikanan. Selain pertanian dan perikanan di Madura khususnya Sampang juga potensial untuk investasi pendulangan garam. “Saat ini Australia sudah melakukan Palet Projek dan hasilnya bagus,” imbuhya.(oby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar