Masalah buta aksara yang ada di masyarakat Jatim akan segera diseleisaikan Pemprop Jatim. Gubernur Jatim Drs H Soekarwo mengatakan, saat ini jumlah Angka Parisipasi Kasar (APK) pendidikan sudah baik. Tinggal buta aksara yang ada di masyarakat yang harus diselesaikan.
Hal ini dikatakan Pakde Karwo Sapaan akrap Seokarwo saat menghadiri Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Komplek Masjid Al Akbar Surabaya, Jmat (1/5).”Buta aksara pada usia 55 tahun ke atas harus segera diselesaikan,’’ ungkapnya.
Jumlah masyrakat yang belum meleh huruf di Jatim sekitar 341 ribu jiwa. Untuk itu Pemprop Jatim berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan progran sekolah gratis di tingkat sekolah dasar dan menengah pertama baik negeri dan swasta tahun 2010. Saat ini Pemprop Jatim sedang melakukan percobaan di Sampang dan Pamekasan.
Data 2008, angka buta aksara di Jatim terbanyak di malang yang mencapai 12 ribu jiwa. Di Ponorogo pada 2009 angka buta huruf nencapai 14.360 jiwa yangS terdiri dari usia 45-60 tahun. Seokarwo mengupayakan akan mengatasi buta aksara pada usia dibawah 55 tahun.
Soekarwo mengatan bahwa bahwa Pemerintah wajib memberikan pendidikan kapada mastarakat, karena pendidika dasar merupaka hak dari masyarakat. Untuk itu Pemprop Jatim berupaya untuk mengentaskan buta aksara yang ada di Jatim.
Pemprop Jatim menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari APBN, Pemprop Jatim juga akan membiayai berbagai kebutuhan siswa yang saat ini belum ditanggung oleh BOS.
Wakil Gubernu Jatim Drs Saifullah Yusuf meninta kepada Soekarwo untuk hadiah kepada orang yang sudak berjasa di bidang pendidikan. Soekarwo mengamini hal tersebut dan meminta Sekda Jatim Rasiyo untuk memberikanya.
Peringgatan Hardiknas kali ini diperingati dengan jalam sehat yang menempuh jarak 4,5 km. Pererta berasal dari Muspida dan Pemerintah Kota Surabaya yang mencapai 1 ribu peserta.
Peserta jalan sehat langsung dipimpin Soekarwo dari Jl Masjid Agung Suranaya. Rute jalan sehat yaitu Jl Masjid Agung, Gayungsari Barat, Pagesangan Baru dan Kembali Lagi Ke Jl Masjid Agung.
Diakhir acara peserta jalan sehat mendapatkan kupon yang di undi oleh Spekarwo dan Saifullh Yusuf. Hasiah yang diberikan panitia berupa tiga sepeda gunung, satu tv, satu kulkas, dua kompor gas, empat kipas angin, lima setrika, satu blender dan satu rice kooker.
Suramadu harus Berkultur Madura
Soekarwo menyingung, nanti apabila Jembatan Suramadu sudah jadi jangan sampai mengubah kultur yang ada di Madura seperti ke Islaman, budaya, norma dan adat. Apabila pembangunan berkembang di Sadura jangan sampai tembok pabrik nerdempetang dengan rumah warga.
Pembangunan Suramadu bertujuan untuk mensejahterakan masyrakat yang ada di Madura. Soekarwo berharap nanti selain pembangunan infrastuktur harus disertai pembangunan taman untuk masyarakat.(oby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar