Minggu, 03 Mei 2009

KARSA MENGGISI PERTANDINGAN EKSEBISI PWNU BADMINTON CUP 2009

Gubernur Jatim Dr H Seokarwao SH Mhum akan mengisi pertandingan Eksebisi Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Badminton Cup 2009. Pade Karwo sapaan akrap Seokarwo perpasangan dengan Wakil Gubernur H Saifullah Yusuf melawan KH Ali Masyuri (Gus Ali Tulangan) yang berpasangan dengan Ketua PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah.

Humas PWNU Jatim Nurhadi mengatakan, sebelum pertandingan dimulai peserta boleh digantikan, namun untuk selanjutnya penganti bermain terus dan tidak boleh diganti lagi. Setiap peserta harus hadir satu jam sebelum pertandingan dimulai, peserta yang terlambat di beri dispensasi 5 menit. Apabila 5 menit tidak datang maka dianggap kalah WO.

Sistim yang digunakan dalam pertandingan adalah reli poin, dengan mengumpulkan sebanyak 42 poin dengan ketentuan pindah tempat. Pidah tempat apabila salah satu pemain telah mendapatkan nilai/scor 21 (set pertama) dan dilanjutkan perhitungannya pada set kedua.

Dalam pertandinggan wasit mempunyai kekuasan penuh. Pemain yang mengajukan protes hanya dilayani saat pertandingan, wasit dibantu dua hakim garis untuk memimpin pertandinggan. Pemain tidak boleh mengulur-ulur waktu saat pertandingan berlangsung.

Pertandingan akan diikuti 50 tim bersasal dari perwakilan media dan empat organisasi profesi kewartawanan di Jawa Timur yaitu PWI, AJI, ITJI dan Perwani. Pemenang lomba akan merebutkan Piala Gubernur untuk juara pertama dan uang total Rp 7.75 juta. Juara pertama untuk single Rp 1,5 juta, juara kedua Rp 1 juta, juara ketiga Rp 750 ribu.Untuk juara pertama ganda mendapatkan unag tunai Rp 2 juta. Juara kedua Rp 1,5 juta dan juara ketiga Rp 1 juta. Hadiah akan diberikan langsung oleh ketua PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah.

Pertandingan yang akan digelar tiga hari mulai Jumat (1/5) mempertemukan 31 tim ganda dan 19 tim tunggal. Pertandingan dilaksanakan di lapangan PWNU Jatim lantai tiga. Pertandinggan dimulai pukul 9.00 dan berahir pukul 20.30.
Rencananya PWNU Badminton Cup ini akan diselengarankan setiap tahun. Bulutangkis dipilih karena salah satu olahraga di Indonesia yang mampu mencapai prestasi dunia dan PWNU ingin membudayakan olahraga bulutangkis.

Olahraga bukan hanya untuk mencapai prestasi, tetapi juga budaya. Selain itu, PWNU juga ingin mengubah citra yang selama ini selalu dikait-kaitkan dengan politik.(oby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar