Minggu, 03 Mei 2009

PASANGAN KARSA MENANG DI PERTANDINGAN EKSEBISI PWNU BADMINTON CUP

Pasangan Gubernur Jatim Drs H Soekarwo SH dan Wakil Gunernur Drs Saifullah Yusuf menang dalam pertandingan eksebisi Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Badminton Cup 2009, melawan pasangan KH Ali Masyuri (Gus Ali Tulangan) dengan Wakil Wali Kota Surabaya Arief Afandi.

Pertandingan dimenangkan berlansung dua set dengan skor 15-9 dan 17-14. PWNU Badminton Cup 2009 dibuka lansung Soekarwo, Jumat (1/5) di Kantor PWNU Jl Pagesangan Surabaya.

Soekarwo mengatakan PWNU Badminton Cup ini bukan hanya program olah raga namun program kecerdasan dan juga stiar agama. Pekprop akan selau mendukung kegiatan yang pasitif seperti olah raga ini.” PWNU pintar menyambung kabel-kabel (hunungan Pemprop dan PWNU) yang belum terpasang,” katamya.

Ketua PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah mengatakan, kegiatan ini untuk memasarakatkan olah raga dan mengolahragakan masyarakat. “Kita jadikan Badminton Cup ini sebagai momentum rileksasi dan dapat menenagkan diri serta menyehatkan,” ujarnya.

Humas PWNU jatim Nurhadi menjelaskan pertandingan ini untuk mengubah pandangan masyarakat yang selalu menghubungkan PWNU dengan politik. Dipilihnya media sebagai peserta karena diharapkan ke depan media dapat mempblikasikan olahraga.

Rencananya even ini akan deselengarakan setiap tahun dan memperebutkan Piala Gubernur secara bergilir. Bulutangkis dipilih karena salah satu olahraga di Indonesia yang mampu mencapai prestasi dunia dan PWNU ingin membudayakan olahraga bulutangkis. PWNU Badninton Cup ini akan berlansung selama tiga hari dan selesai pada Minngu mendatang.

PWNU Badminton Cup 2009 diikuti 37 media dan 3 Organisasi media yaitu, PWI, Aji dan Perwani. Ada seratus tim yang bertanding terdiri dari 38 tim tunggal dan 62 tim ganda. Pertandingan akan merebutkan Piala Gubernur dan uang tunai sebesar Rp 7,75 juta . Juara pertama untuk single Rp 1,5 juta, juara kedua Rp 1 juta, juara ketiga Rp 750 ribu.Untuk juara pertama ganda mendapatkan unag tunai Rp 2 juta. Juara kedua Rp 1,5 juta dan juara ketiga Rp 1 juta.

Sistim yang digunakan dalam pertandingan adalah reli poin, dengan mengumpulkan sebanyak 42 poin dengan ketentuan pindah tempat. Pidah tempat apabila salah satu pemain telah mendapatkan nilai/scor 21 (set pertama) dan dilanjutkan perhitungannya pada set kedua.
Wasit mempunyai kekuasan penuh. Pemain yang mengajukan protes hanya dilayani saat pertandingan, wasit dibantu dua hakim garis untuk memimpin pertandinggan. Pemain tidak boleh mengulur-ulur waktu saat pertandingan berlangsung.(oby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar