MUI Jatim mengimbau umat muslim tidak beternak babi. Selain beternak, umat muslim diharamkan makan dan jual beli babi. Ini terkait dengan merebaknya flu babi di beberapa negara, seperti Meksiko dan beberapa negara bagian Amerika,
Ketua Umum MUI Jatim, Abdusshommad Buchori di kantornya, Kamis (7/5) mengatakan, babi yang dinyatakan haram oleh agama Islam tidak hanya menyangkut daging, namun keseluruhan dari babi, seperti kotoran dan liurnya. Selain haram, babi juga menjadi sumber penyakit yaitu flu babi (H1N1) yang akhir-akhir ini meresahkan masyarakat. “Umat Islam tidak boleh ternak babi, masih banyak tenak-ternak yang lain untuk menggantikan babi,” ujarnya.
Buchori mengimbau pemerintah untuk melokalisasi ternak babi yang ada di Indonesia. Selain melokalisasi tempat ternah, untuk perizinan yang baru sebaiknya juga tidak diberikan izin. Banyak peternak babi yang belum memperhitungkan pembuangan limbah ternak babi, misalnya membuang ke sungai yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Selain tempat ternak, rumah makan yang menyediakan menu daging babi sebaiknya memberikan informasi yang transparan terkait dengan menu tersebut. Informasi yang transparan itu menyangkut cara pencucian banda-benda yang digunakan untuk penyajian dan memasak.
Meskipun Indonesia merupakan negara yang majemuk, namun umat Islam yang ada di Jatim merupakan yang paling besar mencapai 96,76% dari jumlah penduduk. Lebih baik lagi rumah makan tidak menyediakan menu yang berkaitan babi. Ada hal lain yang meresahkan masyarakat terkait babi, yaitu pencampuran makanan halal dengan enzim babi.
Sementara itu, Deputi VI Kementerian Lingkungan Hidup RI, Dr Henry Bastaman MES pada saat prosesi sosialisasi kerjasama lingkungan dengan eco-pesantren di Hotel Inna Simpang Surabaya, Rabu (29/4) mengatakan, yang menyebabkan penyakit hewan menular ke manusia adalah dekatnya lingkungan manusia dengan hewan. Karena itu, sebaiknya ada pemisahan yang jauh untuk ternak hewan dengan lingkungan manusia.
Kontak antara manusia dengan hewan yang sering menyebabkan penyakit hewan mudah menular ke manusia. ”Sekarang orang ternak hawan di samping rumah, berbeda dengan dulu yang menempatkan ternaknya di jauh dari rumah,” ujarnya.
Berdasarkan riset Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, H1N1 tipe Meksiko diduga kuat gabungan flu unggas, flu babi, dan flu manusia. Virus kemungkinan berubah di tubuh babi.
Flu babi akhir-akhir ini menggemparkan Meksiko dan beberapa negara bagian Amerika. Di Meksiko lebih dari empat ratus orang terjangkit penyakit flu babi, bahkan mengakibatkan kematian. (oby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar