Departemen Agama memberikan Bantuan Operasional Pondok Pesentren (BOP) untuk para santri melanjutkan pendidikan. Pendidikan yang akan diambil santri adalah kejar paket baik A, B , dan C di pondok pesantren masing-masing. BO)P diberiakn untuk pondok pesantren yang tidak menyediakan pendidikan formal.
Kepala Dinas Pendidikan Agama dan Pondok Pesantren (Pakapontren) Drs Sudjak Mag di kantornya Kanwil Depag, Senin (18/5) mengatakan, bantuan ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraanh tutor di pondok pesantren. Diharapkanya, tingkat kelulusan ujian Nasional meningkat dengan diberikanya BOP. ”Ada pondok yang sudah modern dan menyediakan pendidikan formal, bantuan ini untuk pondok yang belum menyediakan pendidikan formal,” katanya
Ada 200 pondok pesantren se-Jatim yang mendapatkan bantuan, BOP diberikan kepada kabupaten/kota masing-masing sekaligus pendistribusainya. Masing-masing paket terdiri dari 20 pondok pesentren untuk paket A, 55 pondok pesantren untuk paket B, dan 125 pondok pesantren untuk paket C. Untuk Ujian Nasional kejar paket C akan diselengarakan pada 23 Juni mendatang. BOP akan diberiakn secara bergilir kapada pondok pesantren yang mengadakan kejar paket di masing-masing kebupaten/kota.
Masing-masing paket mendapatkan bantuan yang berbeda, Paket A mendapatkan Rp 7,7 juta, paket B mendapatkan 12,540 juta, dan Rp 10 juta untuk paket C. Saat ini Kabupaten Probolinggo yang paling banyak menyelengarakan kejar paket dan disusul Kabupaten malang.
Kejar paket yang diselengarakan pondok pesantren bisa diikuti orang lain meskipun bukan santri pondok pesantren. Bahkan bagi siswa pendidikan formal yang tidak lulus UNAS bisa mengikuti ujian yang diselengrakan untuk santri. “Bantuan ini untuk memberikan kesempatan baik santri maupun non santri melanjutkan pendidikannya,” ujarnya.
Program bantuan ini sudah berlangsung sejak 2007, namun tahun ini ada perbedaan pemberian bantuanya. Tahun-tahun sebelumnya bantuan langsung diberiakan oleh deparetemen pusat. Sadangtkan tahun ini diserahkan Kenwil Depag masing-masing Provinsi.
Sudjak menilai, proses ini lebih mudah dan simple untuk proses pendistribusian bantuan. Hal ini juga diamini Sayfudin penyelengara paket C dari Nganjuk. Menurutnya, bantuan yang diberikan memalui Kanwil Depag lebih baik karena bantuan lansung ditransfer ke rekening pondok pesantren masing-masing.Diharapkanya, bantuan ini terus dilanjutkankarena sangat memebantu santri yang belum lulus pendidikan formal.
Menyusun Buku Khotbah Jumat
Hari ini di Aula II kanwil Depag diselengarakan Sosialisasi BOP pada 200 pondok pesantren yang mendapatkan bantuan. Selain itu, Pendidikan Agama Islam pada masyarakat dan pemberdayaan Masjid (Penamas) menyelengarakan Rapat koordinasi hari Besar Islamm di Aula I.
Rapat koordinasi ini bertujuan menyusun buku Khotbah Jumat dan akan mencetaknya. Hal ini dikatakan kepala dinas Penamas Drs Warsito Hadi Sh MM saat memberikan sambutan. Diharapkanya buku ini dapat menjadi pedoman dan di jadikan ajuan saat memberikan khotbah.
Materi khotbah disusun dari oleh 38 Kasi Panamas kabupaten/kota dan memberikan khotbah terbaiknya. Materi diberikan paling lambat 2 Juni mendatang. Diharapkan materi khotbah sesuai dengan keadaan sekarang ini contohnya kasus kekerasan dalam ruma tangga, cirri-ciri aliran sesat, dan tidak ketinggalan kiat meningkatkan iman dan takwa.
Dengan adanya buku pedoman khotbah ini Khotib siap saat mau memberikan khotbah Jumat dan apabila khotib berhalangan orang yang mengantikanya pun siap. Nantinya buku ini akan didistribusikan ke kabupaten kota di Jatim, sedangkan pembagiamn ke Masjid diserahkan Depag masing-masing kabupaten kota.(oby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar