PLN diharapkan dapat memberikan pelayanan yang merata untuk seluruh masyarakat. Selain itu PLN juga diharapkan memberikan perlindungan kepada konsumen.
Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Jatim, Dra Tutut Herawati MM saat membuka Diskusi Publik Membedah Sistem Ketenagalistrikan di Hotel Elmi Surabaya, Rabu (20/5).
Tutut mengatakan, PLN harus berupaya memberikan pelayanan secara optimal sebagai penyedia pembangkit tenaga listrik yang ada di Indonesia. Selain itu PLN juga diharapkan memberikan perlindungan kapada konsumen. Saat ini, ada 57 desa yang belum mendapatkan layanan aliran listrik. Terakhir, PLN memberikan tambahan tenaga listrik di Kecamatan Sempol Bondowoso. ”PLN harus berupaya secara optimal sebagai penyedia tenaga listrik, upaya pengoptimalan baik di bidang lingkungan, tataruang wilayah, dan perlindungan konsumen,” ujarnya.
Direktur Lembaga Perlindungan Konsumen Surabaya (LPKS), Paidi Pawirorejo SH MM mengatakan, dalam rangka menyambut Pilpres 2009 PLN harus mengantisipasi adanya kekurangan daya saat pesta demokrasi berlangsung. Daerah-daerah yang belum tersedia daya listrik diharapkan ada tenaga penganti seperti diesel. “Antisipasi kesediaan energi listrik supaya saat pilpres aman, biasanya mereka berkegiatan sampai jam 12 malam,” katanya.
Diharapkan masyarakat berani mengadu apabila ada ganguan pelayanan listrik baik melalui LPKS ataupun media masa. Menurutnya aduan yang dilakukan konsumen biasanya secara individu dan berkelompok. Aduan ke LPKS pasti akan ditindaklanjuti asalkan prosedur dan kelengkapan data konsumen lengkap.
Indonesia saat ini masih mengalami kerterbatasan daya listrik sehingga belum mampu menyediakan energi listrik secara optimal untuk masyarakat. Pembangkit tenaga listrik yang dimiliki Indonesia merupakan peninggalan jaman dulu.
Paidi mengimbau PLN dapat meningkatkan kinerja dan mampu melakukan perubahan SDM secara tepat. Begitu juga pelaku usaha diharapkan berani membuat pembangkit tenaga listrik diberbagai aspek, seperti PLTU dan Geotrirmal (panas bumi). Berdasarkan data BPM di Jatim ada delapan tempat yang potensial untuk geotrirmal. Ada 11 titik yang potensial menjadi tempat pengembangan Geotermal yang ada di Jawa Timur.
Ada 11 titik yang potensial menjadi tempat pengembangan Geotermal yang ada di Jawa Timur. Saat ini ada tiga tempat yang sudah mendapat pesetujuan Departemen Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengembangkan Geotermal. Ketiga tempat itu yaitu, Gunung Arjuna-Welirang dengan kapasitas daya 92 Mega Watt, Desa Ngebel Gunung Wilis Ponorogo dengan kapasitas daya 120 Mega Watt dan Gunung Ijen Bondowoso dengan kapasitas daya 185 Mega Watt.
Untuk mengoptimalkan pelayanan yang berorentasi kepuasan konsumen, PLN Distribusi Jatim membagi wilayah kerjanya menjadi 18 area dan 107 sub unit. Hal ini dilakukan supaya dapat mendekatkan PLN sebagai pengelola ketenagalistrikan dengan pelanganya.
Adapun beban tertinggi untuk sisten Jatim-Bali pada 2008 mencapai 16.301 MW terjadi pada Selasa 12 Agustus. Pada 2009 mencapai 16.376 MW pada Rabu 29 April sedangkan kemampuan pembangkit 16.758 MW. Sedangkan beban tertinggi region Jatim dan Bali pada 2008 mencapai 3.451 MW terjadi pada Kamis 13 Maret 2008 dan pada 2009 mencapai 3.425 MW sedangkan kemampuan pembangkit 4.926 MW. (oby/p)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar