Rabu, 10 Juni 2009

WAGUB: DAKWAH SEKARANG PERLU INOVASI


Wakil Gubernur Jatim H Saifullah Yusuf mengatakan, untuk berdawah sekarang ini memerlukan inovasi, kerena banyak media yang bisa digunakan untuk berdakwah. Inovasi yang dapat dilakukan di bidang materi, kurikulum, dan cara penyampaian kepada umat sehingga menjadi kesatuan yang bagus.

Hal ini disampaikan saat memberikan sambutan pada pembuakan Kongres Asosiasi Profesi dakwah Islam Indonesia (APDI) II di Hotel Bisanta Surabaya, Jumat (15/5).
Diharapkan dai dalam menyampaikan dakwahnya tidak kehabisan ide, maka dari itu diperlukan sarana untuk menyampaikan dakwah. Sebagai contohnya kesenian dapat dijadikan paduan dalam menyampaikan dakwahnya. IA juga mengatakan, saat ini Pemprov Jatim menunggu kerjasama dengan APDI untuk mengembangkan dakwah di Jatim.

Dirjen Dinas Bimmas Islam Departeman Agama (Depag) Pusat Prof Dr Nasarudin Ummar Ma mengatakan, peran dunia dakwah sangat penting dalam mengembangkan agama Islam. Untuk mengembangkan dakwah tidak lagi membuat visi local, namun lebih lebih menglobal. Dengan berdakwah diharapkan dapat memperbaiki citra Islam yang yang dirusak beberapa orang contonya Amrozi cs.

Indonesia merupakan satu-satunya negara yang penduduknya paling besar beragama Islam. Saat ini sudah saatnya Indonesia merawat dan mengembangkan Islam karena bangsa Arab sudah melahirkanya. Untuk mengembangkan dakwah Depag mengangkat tenaga dakwah. Sudah 60 ribu lebih tenaga dakwah diangkat baik yang PNS maupun non-PNS.

Sementara ketua kongres APDI II Drs H Sunarto AS MEi mengatakan dakwah menjadi peran penting dalam menentukan nasib dan masa depan bangsa yang berlandaskan nilai-nilai moral agama. Pembangunan bangsa bisa berjalan jika dilandasi nilai-nilai religius yang mengakar di berbagai sector masyarakat.

Kongres APDI ini bertujuan merumuskan program-progarm strategis APDI selama empat tahun ke depan. Program yang akan dirumuskan diantaranya, meningkatkan posisi dan peran fakultas Dakwah sebagai agen pembaharu pembangunan dalam berbagai sektor dengan sepirit moral dan agama. Menyamakan visi dan misi tentang agenda dan program APDI. Memperkuat jaringan secara personal dan kelembagaan diantara Dai, perguruan tinggi, dan institusi terkait. Pergantian pengurus APDI di tingkat nasional.

Kongres APDI ini akan dilaksanakan selama tiga hari mulai 15 mei hingga 17 Mei dan diikuti 150 peserta. Peserta terdiri dari Dekan Fakultas Dakwah UIN dan IAIN Se-Indonesia, Kejurauan/program studi di STAIN se Indonesia, Dosen Fakultas dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STAID) PTAIS se Kopertais Wilayah IV (Jtim, Mataram,dan Bali), Ormas Islam NU, Lembaga Dakwah Indonesia, Pengasuh Pondok Pesantren di Jatim, Persatuan Imam Tauhid indonesia (PITI), dan yayasan Cheng Ho Surabaya.

Sebelum acara dimulai undangan dihibur oleh paduan suara Cheng Ho yang berdiri pada 6 pebruari 2009. Paduan Suara Cheng Ho berabgotakan 72 orang yang terdiri dari berbagai suku dan ras di Indonesia diantaranya, China, madura, Jawa, dan Menado. Mereka membawakan beberapa lagu sholawat dan terahir menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya.(oby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar