Minggu, 24 Januari 2010

JELANG PILPRES, PLN SIAPKAN SERIBU ORANG AMANKAN PEMBANGKIT

Seribu orang yang terdiri dari pegawai dan tenaga kontrak akan di sebar di 16 area pelayanan dan 102 unit pembangkit tenaga listrik yang ada di Jatim. Pengamanan ini diberlakukan sejak awal Pemilihan Legislatif hingga H+ 3 Pilpres. Diharapkan dengan pengamanan tersebut saat pelaksanaan Pilpres tidak ada ganguan. Hal ini dikatakan Corporate Sepeaker PT PLN (Persero) Distribusi Jatim Ir.Agus Widayanto di saat dikonfirmasi, selasa (23/6).
Sejak awal 2009 PLN sudah mengantisipasi Pilpres dengan pemeliharaan secara prevektif (jaringan) di berbagai tempat, baik gardu dan tempat pembangkit tenaga listrik yang lainya. Selain pemeliharaan secara prevektif PLN juga mengerahkan seribu orang untuk mengamankan gardu dan Unit pembangkit listrik.
Menjelang Pemilihan Presiden (pilpres) pada 8 Juli mendatang PLN distribusi Jatim juga menyediakan cadangan 20.000 MW. Berkaca pada Pemilihan Legislatif lalu ada penurunan daya mencapai 20%. Saat Pilpres merupakan hari libur nasional, sehingga pabrik, kantor, perbankan, dan instansi yang lainya tutup. Pada hari-hari biasa daya pengguna listrik di Jatim mencapai 16.000 MW dan diprediksi akan ada penurunan saat Pilpres mendatang menjadi 13.000 MW.
PLN mengimbau KUD menyiapkan jenset untuk mengantisipasi adanya ganguan alam saat Pilpres sehingga menggangu pasokan listrik ke konsumen. Ganguan alam yang biasanya terjadi adalah pohon tumbang yang memutuskan aliran listrk. ”kalau bencana alam berarti diluar kemampuan kita,” ujarnya. Selama Pilpres Agus mengatakan tidak ada pemadaman Listrk secara bergilir.
Saat ini, ada 57 desa di Jatim yang belummendapatkan layanan aliran listrik. PLN terahir memberikan tambahan tenaga listrik di kecamatan Sempol Bondowoso. Pada Ulang tahun Indonesia yang ke-75 PLN akan merealisasikan semua wilayah di Indonesia teraliri Listrik. Model yang digunakan PLN adalah rasio elektrifikasi, yaitu semua kabupaten, kecamatan, dan desa terlaliri listrik. Walaupun ada rumah warga yang tidak mengunakan listrik darui PLn namun sudah dianggap memenuhi semua desa yang ada di Jatim.
Selain itu, Agus juga mengimbau konsumen yang tidak berkenan dengan pelayanan Payment Pont On Banking (PPOB) bisa menggunakan layanan outlet-outlet yang tersedia di kantor pembayaran listrik. Diberlakukanya biaya sebesar Rp 1.600 ini dikarenakan bank memerlukan Investasi. Uang ini merupakan investasi Bank karena telah memberikan pelayana pada konsumen.
PLN mengharapkan konsumen membayar listrik tepat waktu, karena dengan uang pembayaran tersebut PLN dapat menjaga posokan listrik untuk konsumen. Untuk memudahkan pembayaran tagihan rekening listrik PLN menyediakan layanan PPOB dengan mengandeng beberapam bank yaitu, BNI, BRI, dan PT pos Indonesia.
Untuk meningkatkan pelayanan yang brorentasi kepuasan konsumen PLN distribusi Jatim membagi wilayah jkerjanya menjadi 18 area dan 102 sub unit. Hal ini dikarenakan untuk dapat mendekatkan PLN sebagai pengelola ketenagalistrikan dengan pelanganya.(oby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar