Pemprov segera mengakhiri pemisahan pengelolaan sekolah pondok pesantren (Ponpes) dan sekolah umum. Hal ini disampaikan Gubernur Jatim Dr Soekarwo saat mengahadiri peresmian Masjid Al-Mubarokah Desa Bunton Turirejo Kecamatan Kedamean Gresik Jumat malam (5/6). ” Pendidikan merupakan tanggung jawab pemeintah,” ujarnya.
Pemprov tidak akan membedakan pelayanan antara sekolah umum dan sekolah Ponpes. Baik sekolah umum yang dikelola Diknas dan sekolah ponpes dikelola Depag akan dijadikan satu dalam pelayanan satu atap. Ini terkaid dengan program Pemprov Jatim yang membebaskan biaya sekolah baik negeri dan swasta pada 2010.
Setiap anak mendapatkan hak untuk mendapatkan pendidikan dan menjadi konsentrasi Pemprov Jatim. Bukan sekolahnya yang dirus melainkan siswa-siswa pelajarnya. Dengan dibentuknya pelayanan satu atab pada sekolah umum dan sekolah di Ponpes dapat meningkatkan SDM para siswa.
Pada 26 April yang lalu Pemprov sudah mengujicobakan sekoah gratis di dua kabupaten. Kedua kabupaten tersebut adalah Sampang dan Bondowoso jika berjlan lancar maka akan diteruskan dengan kabupaten/kota yang lain yang ada di Jatim.
Selain memberikan pelayanan pendidikan gratis Pemprov juag akan menberikan pelayanan kesehatan gratis. Saat ini, kesehatan gratis sedang diujicobakan di Gresik dan Kediri. Menurutnya dua hal terpending dalam kehidupan adalah kesehatan dan pendidikan.
Pemprov akan memperbaiki sanitasi (jamban) yang menggakibatkan kerugian di Jatim mencapai Rp 3,7 triliun. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pengeluaran mastyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan. ”Kalau tidak bisa menaikan pendapatan, jangan membebani dengan biaya pendidikan dan kesehatan,” katanya.
Saat ini pemerintah sedang menjalankan program memperbaiki rumah kumuh yang ada di kabupaten/kota. Ada 20 kabupaten/kota yang masing-masing mendapatkan kuota satu ribu rumah yang diperbaiki. Total rumah yang diperbaiki mencapai 20 ribu rumah.
Selain membangun rumah kumuh di 20 kabupaten/kota Pemprov Jatim akan membangun 500 rumah untuk korban lumpur lapindo. Rumah ini diperuntukkan warga yang tidah terurus oleh Minarak Lumpur Lapindo. “jangan hanya digusur saja tapi kita carikan tempat bagi orang-orang yang tidak mampu,” katanya.
Rencananya Pemprov pada hari ini Saptu (6/6) juga akan mengeruk kanal yang ada di lamongan dan membuat tanggul di Kanor Bojonegoro. Diharapkan banjir yang akan datang dapat menguranggi waktu penderitaan rakyat. Selain itu dengan dibangunya tanggul di Bojonegoro dapat menggurangi luapan air ke sawah saat banjir datang.(oby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar