Minggu, 24 Januari 2010

PEMERINTAH TERUS KEMBANGKAN OPEN SOURCE SOFTWARE


Pemerintah terus mengembangkan Open Source Software (OSS)untuk meningkatkan kreatifitas anak bangsa. Selain itu OSS dapat mengurangi pengeluaran pengguna computer sebagai penganti windows. OSS yang dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi berkerjasama dengan Linux Nusantara 3 ini diberikan gratis kepada seluruh masyrakat begitu juga pelatihanya. Hal ini dikatakan Perwakilan Kementrian Riset dan Teknologi Hasan Bachri Usmasn L.

Hasan saat memberikan pengarahan pengembangan OSS di Stikom Surabaya Selasa (9/6) mengatakan, pengembanggan OSS sejak deklarasi go Open Soure (Igos-I) pada 30 Juni 2004 yang disepakati empat menteri yaitu, Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Negara dan pemberdayaan Aparetur Negara, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri komunikasi dan Informatika, dan Menteri Hukumm dan Ham.
Hal Ini terkait dengan surat edaran Menteri Aparatur Negara No.SE/01/M.PAN/31/2009 tanggal 30 maret 2009 tentang pemanfaatan perangkat lunak dan OSS. Diharapkan pada 31 Desember 2011 seluruh aparatur pemerinta sudah mengunakan perangkat lunak legal atau OSS.
Program pelatihan sudah dilakukan oleh kementerian Riset dan Teknologi sejak 2007. Pelatihan pertama dilakukan pada 2007 di Jakarta. Tahap kedua 2008 dilakukan di 17 kota, sedangkan pada 2009 di 20 kota yang di Indonesia. Masing-masing kota tersebut adalah, Bekasi, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, lampung, Semarang, solo, Magelang, Surabaya, malang, Cilacap, rembang, jepara, padang, Jambi, Bengkulu, pontianak, Gorontalo, Pekanbaru, dan Ambon.
Pelatihan di Surabaya mengundang perwakilan walikota dan bupati yang ada di Jatim. Ada 20 perwakilan yang datang pada pelatihan ke dua di Surabaya ini diantaranya, Bangkalan, Surabaya, Lumajang, Gresik, Tuban, Mojokerto, Banyuwangi, dan Situbondo.
Kegiatan pelatihan di Surabaya merupakan rangkaian Training of Trainer (TOT) di 20 kota yang diikuti kurang lebih 50 peserta dari beberapa instansi , perusahaan baik swasta dan pemerintah serta instansi dari bidang pendidikan dan telekomunikasi.
Hasan menambahkan, OSS dapat memiliki kelebihan yang dapat dikembangkan pengunanya sendiri. Sebagai contohnya, OSS semua sandi terbuka sehingga pengguna dapat menciptakan software sendiri. Software bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.
Bagi instansi pemerintah dapat mengembangkan software perkantoran begitu juga dengan instansi dan individu yang lain. Semua kode untuk operasi bahan Distribusi Linux (distro) terbuka. Sebagai sasaran dalam pengembanggan pengguna OSS adalah lembaga pendidikan, pebisnis, pemerintah, dan comunitas. dalam OSS
Menurut Hasan dipilihnya Stikom sebagai tempat pelatihan di Surabaya terkait dengan peralatan yang digunakan. Pelatihan akan berlangsung dua hari di laboratorium Stikom . Kegiatan ini untuk meningkatkan sumber daya manusia di Instansi pemerintah pusat dan daerah serta pihak swasta.
Dengan adanya pelatihan seperti ini diharapkan masyarakat dapat mengoperasikan OSS dan dapat meminimalisasi software bajakan. Bagi undangan yang dating dalam pelatihan ini akan mendapatkan software gratis.
Rektor Stikom Surabaya Dr Yosep Jangkung Karyantoro MBA mengatakan, dibutuhkan keterbukaan diri untuk menyerap semua ilmu dalam TOT ini. Diharapkan dengan pengunaan OSS berguna bagi semua lapisan masyarakat. OSS merupakan bukti independent skill kemerdekaan dari perkembangan Software yang lain. INi menyangkut OSS merupakan software yang dikembangkan oleh kementerian Riset dan Teknologi yang berkerjasama dengan Linux Nusantara 3. (oby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar